Secara geografis, pondok
pesantren putra putri Assalafie terletak di desa Babakan kecamatan Ciwaringin
kabupaten Cirebon propinsi Jawa Barat Republik Indonesia. Didirikan pada tahun
1966 M / 1386 H, oleh Al Maghfurlah Hadratusyaikh KH. Syaerozi Abdurrohim (1935
– 2000 M).
Kehadiran
pesantren Assalafie merupakan pengembangan dari lembaga pendidikan agama Islam
di desa Babakan Ciwaringin yang telah ada semenjak + 350 tahun yang silam. Yang merupakan
lembaga pendidikan Islam tertua dan terbesar di propinsi Jawa Barat.
Visi
dan misi pesantren Assalafie adalah dalam rangka memenuhi kebutuhan masyarakat
di bidang pendidikan, ikut berpartisipasi mencetak sumber daya manusia yang
kompeten, menciptakan kader-kader muslim yang berilmu, beriman, bertaqwa dan
berakhlaqul karimah, sehingga mampu menampilkan dirinya sebagai figur khairul ummah (teladan masyarakat).
Dari
awal didirikan hingga saat ini (2011 M), jumlah alumni pesantren putra dan
putri Assalafie mencapai angka 49.935 orang. Adapun yang saat ini masih
berdomisili di pesantren dan masih berstatus sebagai santri sebanyak 600 orang
santri putra dan 300 santri putri, sehingga total keseluruhan santri sebanyak
900 santri.
Berkaitan
dengan tekad mendidirikan pesantren ini, Al Maghfurlah Hadratusyaikh KH.
Syaerozi Abdurrohim telah menggubah beberapa bait syair dalam bahasa Arab,
beliau berkata:
مشاعرنا لا زال مشعر الطلاب # مقاصدهم لله بالعلم والتقى
“Syi’ar
kami masih berkisar pada syi’ar para santri, di mana tujuannya adalah murni
karena ketakwaan dan keilmuan”.
أجار الإله في تمام بنائه #
بباءٍ وهاءٍ ثم غينٍ موافقا
“Allah
sang pencipta telah memberikan pahala dalam penyempurnaan bangunannya, dengan
rahasia huruf “Ba” “Ha” kemudian “Ghain” yang diridhoi”.
رِبَـاطٌ الَّـذِىْ كَانَتْ مُكَـثِّرَ أَسْلاَف # تَـرَى فِيْـهِ لاَ يَـزَالُ كَـوْنُـهُ آمِنَا
“Pesantren
yang menjadi penerus ulama salaf, engkau melihatnya selalu dalam keadaan
nyaman”.
وَطُـلاَّبُـهُ يَـهْدِيْــهِمُ اللهُ أَقْـوَام # طَرِيْـقٍ إِلَيْـهِ ابْتَغُـوْا مِنْهُ رِضْوَانَا
“Dan
para santrinya, semoga Allah memberikan mereka petunjuk dan mereka pun selalu
berharap mendapat keridho’an-Nya”.
فَـذَاالْمَعْهَدُ الَّذِىْ عَلَى ذَاكَ أُسِّـسَا # عَلَى أَقْصَرٍ مِنْ أَلْفِ مَنْ كَانَ مَيْمُوْنَ
“Maka
pesantren yang didirikan atas dasar itu, paling tidak seribu orang yang akan
selalu diberkahi”.
Sepeninggal
beliau, yang wafat pada hari Rabu 12 Juli 2000 M / 10 Rabi’ul Akhir 1421 H, dan
sepeninggal sang istri tercinta Ny. Hj. Tasmi’ah Syaerozi pada hari Selasa 10
Juni 2003 M / 10 Rabiul Akhir 1424 H, tongkat estafet pondok pesantren
Assalafie diteruskan oleh putra-putri dan menantu beliau. Semoga Allah swt
selalu memberikan kemudahan dan keberkahan dalam setiap aktifitas dan khidmah
para dzuriyah.
SUMBER : assalafiebabakan.or.id
0 komentar:
Posting Komentar